gapurapriangan.com – Pesona keindahan nampak berjajar melalui dereta suhunan yang kental dengan peradaban dan sejarah, suasana yang masih sejuk serta kearifan lokal yang senantiasa dijaga membuat orang penasaran dan ingin selalu mengunjunginya.
Rekreasi sekaligus mengenal sejarah peradaban serta budaya yang terlestarikan di Desa Neglasari, kampung yang terkenal akan eksotisme alam dan keramah tamahan warganya. Yang kini masih terjaga kelestariannya, “Kampung Naga Kampung Leluhur”.

Ditemui Tim GP dalam sela-sela istirahat, Rizwan Faiz pengunjung Kampung Naga menyebutkan, “hari yang indah dan cerah menyinari langit Desa Neglasari membawa ketenangan dan kesejukan di kampung yang tradisional ini, saya kesini bersama sahabat saya Gian dan Fauzi untuk bersilaturahmi sekaligus menikmati keindahan ditempat sejuk ini.
Perjalanan yang ditempuh cukup lumayan melelahkan harus menuruni dan menaiki anak tangga yang cukup banyak namun itu semua bukan jadi halangan untuk kami datang kesini, saya sangat tenang dan senang kalau bermain kesini karena masyarakat yang ramah tamah terhadap pengunjung serta kesejukan dan ketenangan Kampung Naga ini, makanya tak aneh banyak pengunjung datang kesini baik dari dalam maupun luar negeri, apalagi kita main pas hari yang cerah sehingga pesona perkampungan sangan terlihat indah, pemandangan alam yang menawan,” ungkapnya.
Disamping itu kerajinan masyarakat yang unik sehingga kita tak bosan untuk berkunjung kesini, kemudian rumahnya juga masih natural, apalagi yang suka berfoto pasti tidak akan bosan berfoto di kampung ini karena banyak pemandangan yang bagus dan menarik, dan saya harap dapat diperhatikan dan dijaga kampung leluhur ini,” sambungnya.
“Biasa hari libur banyak pengunjungnya, yaa kalo hari biasa ada sih tapi tidak terlalu banyak, bapak dari kampung sebelah tidak jauh dari sini, namanya juga mencari uang perlu perjuangan dan do’a yang istiqomah, meski harus melewati anak tangga yang banyak tak jadi rintangan mencari rezeki untuk menafkahi istri dan anak syukuri dan dinikmati saja,” terang salah satu pedagang.
Ditempat lain Rizki pengunjung yang kerap kali menyempatkan waktu mampir ke Kampung Naga merasa kagum akan kearifan lokal yang ada.
“Saya salut Kampung Naga ini sangatlah kuat mempertahankan budaya dan tradisi leluhurnya, dikampung ini tidak boleh kurang dan lebih dari 40 rumah, namun tidak melarang juga masyarakat atau anak cucunya hidup di luar, karena tradisi yang kuat dan kental disana membatasi masyarakat yang ada di Kampung Naga, “pungkasnya. (Red/Y.W)